Writted by : Lanang
Salam satu ransel untuk kawan2 backpacker seluruh Indonesia.
Kali ini kami akan menulis tutorial dan pengalaman perjalanan kami dari Bali ke Bromo. Karena sebagian
tutorial yang beredar di Blog yang ditulis oleh kawan2 bacpacker lainnya
sebagian hanya dari bagian Barat Indonesia seperti Jakarta, Bandung, dan daerah
bagian barat lainnya. Kali ini kami akan memberikan tutorial untuk rute dari
Timur, tepatnya Bali ke Barat Indonesia. Semoga bermanfaat bagi kawan2
backpacker.
Perjalanan kali ini sebenarnya sudah kami rencanakan jauh2
hari. Kami berangkat 3 Orang kesana, yaitu Saya(Lanang), Yudi, dan Ganesh Rencananya
kami berangkat tanggal 25 Juni, tetapi karena pada saat itu sedang berlangsung
event Jazz Gunung dan salah satu teman kami, Ganesh juga belum mendapatkan
waktu yang tepat akhirnya kami undur
perjalanan menjadi tanggal 30 Juni. Karena kami dengar saat tanggal 25 Juni s/d 28 Juni event Jazz Gunung
berlangsung seluruh penginapan di Cemoro Lawang terisi penuh dan kami pikir kami
tidak akan bisa mendapatkan penginapan disana dan akan berdesakan nantinya pada
saat berada di Penanjakan karena banyaknya pengunjung kesana. Isu harga tiket
masuk ke Bromo yang dikabarkan naik drastic juga membuat kami hampir
mengurungkan niat kesana berhubung bajet kami yang pas2an.
Minggu, 30 Juni 2013
Pukul 21.00 WITA : Saya
dan Yudi tiba di terminal Ubung Denpasar.Kami langsung menuju depan Pos Polisi
yang terletak di depan terminal menunggu Ganesh datang. Menunggu disini memang
sangat recommended menurut saya untuk menghidari hal yang tidak diinginkan dan
aman dari kepungan beberapa calo terminal yang menjengkelkan. Setelah menunggu
30 menit Ganesh datang. Kami langsung mencari Bus Jurusan Denpasar-Gilimanuk.
Bus ini bentuknya kecil. Cuma ¾ dari bus executive. Ada yang berwarna Hijau dan
Biru. Lebih baik mencari bus ini di pintu keluar Terminal. Jangan sekali2 masuk
ke terminal jika kalian tidak mau dibuat geram oleh sikap calo di dalam. Setelah
itu kami masuk ke Bus dengan tarif Rp. 30.000. Kami menunggu di dalam bus yang
sedang ngetem sampai penumpang penuh.
Pukul 23.00 WITA : Bus akhirnya berangkat ke Gilimanuk. Disini kami bertemu backpacker dari Malang yang akan pulang dari Gunung Rinjani, Lombok.
Senin, 1 Juli 2013
Pukul 3.00 WITA : Kami tiba di pelabuhan Gilimanuk. Langsung
kami menuju tempat pembelian tiket. Tiket menyebrang ke Banyuwangi harganya
Rp.6500.
Pukul 3.00 WIB : Kami sampai di Pelabuhan Ketapang
Banyuwangi. Kami langsung keluar pelabuhan mencari angkot ke Terminal Ketapang.
Ongkos angkot ke terminal Rp.4000.
Kami dengan backpacker dari Malang |
Pukul 3.10 WIB : Sampai di terminal Ketapang. Kami naik bis
AKAS jurusan Probolinggo. Ongkosnya Rp. 50.000. harga ini termasuk mahal .
Harga normalnya hanya Rp.32.000. karena kami tiba terlalu pagi disini kami tidak ada pilihan. Kami menunggu sampai
bis menemukan lebih banyak penumpang. Pukul 4.10 WIB Bus AKAS akhirnya
berangkat menuju Probolinggo transit di Situbondo kemudian melanjutkan
perjalanan.
Pukul 10.30 WIB : Kami Tiba di Terminal Bayu Angga
Probolinggo. Kami langsung keluar terminal dan berbelok ke kiri. Di depan
warung2 yang berjejer terdapat Mini Bus yang
disebut Bison. Disana sudah menunggu 4 turis yang menunggu penumpang Bison
Penuh. Setelah datang 3 orang penumpang lagi Bison kemudian berangkat menuju
Cemoro Lawang. Tarif Normal Bison dari Probolinggo ke Cemoro Lawang adalah
Rp.25.000 s/d 35.000. Usahakan kalian sampai di terminal sebelum pukul 4 Sore.
Karena diatas jam tersebut katanya Bison jarang ada. Pun ada tarifnya bisa
sampai Rp. 50.000 per orang bahkan bisa disuruh Carter oleh pak Sopirnya.
Pukul 11.30 WIB : Tiba di Cemoro Lawang. Ternyata Sopir ELF
langsung merangkap menjadi Calo Kamar dan calo Jeep disini. Kami langsung masuk ke Penginapan
Setia Kawan. Letaknya di sebelah utara Tower. Tarif kamarnya Rp.150.000 per
malam dengan Fasilitas Air Panas dan Kasurnya 1 Single Bed dan 1 Double Bed.
Selain itu pemandangan Gunung batok terlihat dari teras di penginapan ini.
Harga tersebut kemungkinan sudah dinaikkan oleh sopir ELF sekitar Rp.50.000.
sopir ELF juga membantu kami revervasi jeep dan mencarikan penumpang lain untuk
sharing agar lebih murah biayanya per orang.
Kami dapat 3 teman sharing jeep
yang kamarnya berada di samping kamar kami dan juga 1 bison dengan kami tadi.
Jangan ragu memberikan DP kepada Sopir Angkot yang menjadi mediator tersebut.
Harga sewa Jeep Rp. 650.000 dengan tujuan Penanjakan-Kawah Bromo-Pasir
Berbisik-Bukit Teletubies. Akhirnya saya, Yudi, dan Ganesh mengeluarkan uang
masing2 Rp.110.000 untuk DP Jeep dan sisanya dibayar oleh 3 teman sharing kami.
Setelah meletakkan seluruh barang bawaan kami , kami
langsung ke teras menikmati pemandangan di sekitar penginapan. Kamar kami
letaknya di lantai 2, sehingga sangat bagus pemandangan dari sini.
Setelah puas
melihat2 dan foto2 kami langsung mencari warung dekat penginapan. Harga makanan
disini lumayan. Nasi campur dengan lauk ayam + Teh jahe Harganya Rp. 15.000.
Pukul 12.30 WIB : setelah makan kami langsung jalan2 keliling Cemoro Lawang. Di depan warung kami bertemu bapak2 yang menjual Syall. Syall, Sarung Tangan, Kupluk, dan Kaos kaki tebal sangat diperlukan disini berhubung dinginnya cuaca. Harganya juga lumayan murah. Ganesh membeli Syall, Sarung Tangan, Kupluk, dan Kaos kaki dengan harga Rp. 50.000. saya membeli kupluk dan sarung tangan seharga Rp. 30.000. setelah itu kami jalan2 ke depan Hotel Bromo Permai. Dari Pagar di sebelah Hotel terlihat pemandangan Kaldera Bromo dengan sangat jelas.
Disana terdapat jalan kecil menuju kaldera dibawah.
Kami menelusuri jalan tersebut sampai kami menemukan Padang savannah dibawah.
Kurang lebih membutuhkan waktu kira2 1
jam untuk naik dan turun.
pemandangan dari teras penginapan |
Pukul 12.30 WIB : setelah makan kami langsung jalan2 keliling Cemoro Lawang. Di depan warung kami bertemu bapak2 yang menjual Syall. Syall, Sarung Tangan, Kupluk, dan Kaos kaki tebal sangat diperlukan disini berhubung dinginnya cuaca. Harganya juga lumayan murah. Ganesh membeli Syall, Sarung Tangan, Kupluk, dan Kaos kaki dengan harga Rp. 50.000. saya membeli kupluk dan sarung tangan seharga Rp. 30.000. setelah itu kami jalan2 ke depan Hotel Bromo Permai. Dari Pagar di sebelah Hotel terlihat pemandangan Kaldera Bromo dengan sangat jelas.
Jalan setapak menuju kaldera di hotel bromo permai |
Suasana dibawah |
kami dengan bapak penjual Syall |
Pukul 18.00 WIB : Kami kembali keluar untuk makan malam di
warung tadi dan mencari souvenir dekat pintu masuk TNBTS. Saya lupa nama
warungnya. Menurut saya warung ini sangat recommended karena harganya lumayan
murah dari warung lainnya serta pelayanannya yang ramah. Setelah selesai makan
dan ngobrol2 di dalam warung kami lalu duduk di depan warung bersama anak2
Tengger. Langit sudah mulai gelap dan cuaca bertambah dingin. Disana kami duduk
sambil membuat api diatas velg bekas mobil bersama anak2 tersebut. Kami ngobrol sambil menghangatkan tangan
diatas api.
Salah satu dari anak tersebut bercerita tentang keunikan Suku Tengger. Dia bercerita kalau dua teman laki2 nya
yang juga duduk dengan kami disana dengan anting2 di kuping kirinya bukan
dengan sengaja ditindik, tapi merupakan tanda lahir. Berarti hampir mirip
dengan Anak Gimbal yang berada di Dieng ya ? Setelah itu kami kembali ke losmen
pada pukul 20.00 WITA. Sesampainya di losmen kami juga sempat ngbrol2 dengan
teman yang tinggal di kamar sebelah yang terdiri dari 3 wanita. Setelah
ngobrol dan kopi habis kami masuk ke
kamar untuk beristirahat menyiapkan tenaga untuk perjalanan yang menyenangkan
nanti Pagi.
Bersama anak2 Suku Tengger |
Selasa, 2 Juli 2013
Pukul 03.00 WIB :
Kami sudah bangun lebih dulu sebelum Sopir Jip yang katanya akan membangunkan
kami. Kami menunggu di teras menanti kedatangan Jip yang akan mengangkut kami.
Stetlah menunggu 30 menit 3 Buah jip akhirnya datang, dan kami yakin salah satu
dari mereka pasti yang akan mengangkut kami. Kami langsung turun kebawah dan
salah satu sopir mempersilahkan kami masuk dan kemudian berangkat ke
penanjakan.
Pukul 3.50 WIB : Kami
sampai di penanjakan setelah melalui jalan yang naik turun dan berkelak-kelok.
Tadi di jalan Kami juga melihat beberapa wisatawan yang berjalan kaki menuju ke
Penanjakan I membawa senter. Kami kemudian mulai menaiki tangga menuju keatas.
Katanya dari atas nanti kita bisa melihat matahari terbit dari belakang Gunung
Bromo. Ternyata cuaca berkabut. Pada pukul
4.30 matahari mulai terlihat tapi tertutupi oleh kabut tebal yang lewat.
Pengunjung yang tidak tertib juga menghalangi pemandangan tersebut. Seharusnya
mereka duduk di kursi beton yang sudah disediakan agar pengunjung yang lain
juga bisa melihat jelas pemandangan tersebut sambil duduk santai.
Pukul 5.30
kami kembali ke bawah mencari jeep kami untuk perjalanan selanjutnya. Pukul
6.00 kami sampai di parkiran jeep. Baiknya kalian mencatat atau mengingat plat
nomor jeep yang kalian sewa agar tidak binging mencari jip kalian. Karena
beberapa jip memiliki warna yang sama terutama yang berwarna Hijau, Merah, dan
Putih. Setelah menunggu kedatangan teman yang lain kami kemudian berangkat
menuju Kawah Bromo. Kira2 Pukul 7.00 kami sampai di Parkiran jip di hamparan
padang pasir dibawah kawah bromo.
Setelah turun dari jip banyak yang menawarkan kuda untuk sampai dibawah tangga diatas. Ongkosnya Rp.50.000 masih bisa ditawar, tapi kami memilih jalan kaki untuk mempertahankan prisip kami sebagai backpacker, yaitu KEEP BUDGET :D.
Bagi yang memiliki luka di kaki kami sarankan untuk menggunakan sepatu setinggi mata kaki untuk menghindari terkena tetanus karena di jalanan pasir menuju ke tangga banyak berceceran kotoran kuda. Bagi yang kakinya sedang luka tapi lupa membawa sepatu lebih baik mengikhlaskan uangnya untuk menyewa kuda, karena kesehatan kalian lebih penting. Setelah melewati sekitar puluhan anak tangga kami akhirnya sampai di bibir kawah. Kami melihat bagian tengah kawah yang mengeluarkan asap dan mengeluarkan aroma yang kurang sedap. Saya sangat miris melihat pagar pembatas yang dicorat-coret oleh oknum yang tidak bertanggungjawab.
Setelah puas melihat pemandangan kawah kami
kemudian turun menuruni puluhan tangga kembali. Kami lalu kembali ke jeep,
kecuali Ganesh. Ia menyempatkan diri
untuk sembahyang ke Pura Poten karena kebetulan juga ada rombongan dari Bali
kesana. Karena saya lupa membawa
pakaian sembahyang yang lengkap saya mengurungkan niat untuk masuk ke Pura
untuk menjaga kesucian Pura Poten.
Setelah Ganesh dan 3 teman kami yang lain datang kemudian kami
melanjutkan perjalanan ke Bukit Teletubbies pada pukul 9.00 WIB. Kami melewati
Padang Savanah yang kami lihat kemarin dari atas dan juga melewati lokasi Pasir
Berbisik.
Suasana di Penanjakan 1 |
Setelah turun dari jip banyak yang menawarkan kuda untuk sampai dibawah tangga diatas. Ongkosnya Rp.50.000 masih bisa ditawar, tapi kami memilih jalan kaki untuk mempertahankan prisip kami sebagai backpacker, yaitu KEEP BUDGET :D.
Bagi yang memiliki luka di kaki kami sarankan untuk menggunakan sepatu setinggi mata kaki untuk menghindari terkena tetanus karena di jalanan pasir menuju ke tangga banyak berceceran kotoran kuda. Bagi yang kakinya sedang luka tapi lupa membawa sepatu lebih baik mengikhlaskan uangnya untuk menyewa kuda, karena kesehatan kalian lebih penting. Setelah melewati sekitar puluhan anak tangga kami akhirnya sampai di bibir kawah. Kami melihat bagian tengah kawah yang mengeluarkan asap dan mengeluarkan aroma yang kurang sedap. Saya sangat miris melihat pagar pembatas yang dicorat-coret oleh oknum yang tidak bertanggungjawab.
Pemandangan Kawah Bromo |
Pukul 9.30 WIB : kami
sampai di Bukit teletubbies. Kami lalu berjalan menyusuri hamparan padang
rerumputan dengan latar Bukit Teletubbies yang menggunduk seperti yang terdapat
pada Film Teletubies. Setelah itu kami berfoto2 untuk mengabadikan moment yang
indah ini.
Kemudian kami kembali ke jeep untuk kembali menuju ke penginapan di
Cemoro Lawang. Kami melewati Padang
Pasir Berbisik yang diselimuti kabut. Kami sempat mengabadikan moment dengan 3
teman baru kami.
Pukul 11.00 WIB : Kami tiba di Penginapan. Kemudian saya dan Yudi mempacking barang yang
sebelumnya berantakan dikeluarkan dari
ransel dan Ganesh Mandi. Karena saya kira waktu check-out disini pukul
12.00 WIB makanya saya dan Yudi tergesa2 mem-packing barang. Ternyata kami
diberi kesempatan check-out sampai Pukul 14.00 untuk menunggu Bison
datang. Pukul 13.30 Sopir Bison datang.
Mereka mencari kami keatas dan menyuruh kami menunggu 1 jam lagi untuk menunggu
4 penumpang lagi yang juga sedang berkemas di losmen seberang.
Suasana di Bukit Teletubies |
di Pasir Berbisik dengan teman baru kami |
Pukul 15.00 WIB : Bison akhirnya berangkat kembali ke
Probolinggo setelah menunggu beberapa lama. Ingat ! ongkos Normal bison hanya
Rp.25.000 s/d Rp.35.000. jika lebih dari itu lebih baik mencari bison yang lain
kecuali waktu anda sangat mepet.
Pukul 16.00 WB : Kami tiba di Terminal Bayu Angga
Probolinggo. Karena berencana pulang menggunakan kereta api kami kemudian
keluar terminal mencari angkot berwarna kuning untuk ke Stasiun. Jarak stasiun
dari terminal lumayan jauh. Ongkos angkot ke Stasiun Rp.4.000 tanpa ngetem
(angkot langsung jalan). Setelah sampai di terminal ternyata tiket kereta
Tawang Alun Jurusan Banyuwangi sudah habis. Kami terpaksa kembali ke terminal
menggunakan angkot yang sama yang berada di luar stasiun. Ongkos kembali ke
stasiun harganya sama, yaitu Rp.4.000.
Pukul 17.00 WIB : Kami kembali tiba di terminal. Kami masuk
ke dalam terminal dan para calo mulai menyerbu kami. Tapi kami cuek saja dan
langsung mencari Bus ekonomi jurusan
Banyuwangi yang kami lupa namanya. Ongkosnya Rp.32.000. beberapa menit kemudian
bus akhirnya berangkat. Saya sarankan kalian menyiapkan uang kecil untuk
memberi pengamen yang berada di bus dan simpan baik2 tiket yang diberikan oleh
kondektur bus.
Pukul 21.00 WIB : Kami tiba di Terminal Situbondo. Disini
kami dioper oleh kondektur ke Bus AKAS untuk melanjutkan perjalanan ke
Banyuwangi tanpa dikenakan biaya sepeserpun. Kalian cukup menunjukkn tiket bus
yang sebelumnya. Kemudian perjalanan dilanjutkan kembali.
Pukul 23.00 WIB : Kami sampai di Terminal Ketapang
Banyuwangi. Dari sini kami naik angkot sampai ke depan pelabuhan. Ongkosnya Rp.
6.000 karena sudah malam. Sesampainya di depan Pelabuhan ketapang kami
menyempatkan diri makan di depan Pelabuhan. Disana ada pedagang asongan yang
menjual nasi yang dibungkus daun pisang. 2 Bungkus Nasi + 2 Sate Telur + Es teh
harganya Rp. 12.000. setelah itu kami menuju ke loket untuk membeli tiket
menyebrang. Harga tiketnya Rp.6500. kemudian kami berjalan menuyusuri jembatan
penumpang dan menyebrang ke Gilimanuk, Bali.
Selasa, 2 Juli 2013
Pukul 1.00 WITA : Kami tiba di Pelabuhan Gilimanuk. Setelah
melewati pengecekan identitas kami lalu menuju ke Terminal Gilimanuk. Letaknya
di pintu keluar Gilimanuk setelah pemeriksaan KTP di Kiri Jalan. Kami mencari
Bus Jurusan Ubung dan Padangbay. Ongkosnya Rp.30.000, sama seperti ongkos dari
Ubung ke Gilimanuk. Setelah menunggu selama kurang lebih 1 jam bus akhirnya
berangkat dengan lambat karena menaikkan penumpang di jalan.
Pukul 6.30 WITA : Kami tiba di Terminal Ubung , Denpasar.
Saat turun dari bus para tukang ojek langsung menyerbu kami. Kami lalu berpisah
disini untuk kembali ke rumah masing2. Stetlah nego dengan tukang ojek saya
memilih untuk naik ojek untuk pulang ke rumah saya di Jln Imam Bonjol Denpasar
(4 Km dari Kuta) dengan tarif Rp.20.000.
Tiket Ferry ke Ketapang = Rp.6.500
Angkot ke Terminal + Bus AKAS ke Probolinggo = Rp.50.000
Bison / ELF ke Cemorolawang = Rp.30.000
Penginapan (Rp.150.000 : 3) = Rp.50.000
Sewa Jip 4 Rute + Tiket masuk (Rp.650.000 : 6) = Rp.110.000
Bison / ELF ke Terminal Probolinggo = Rp.30.000
Angkot bolak balik ke Stasiun = Rp.8.000
Bus Ke Banyuwangi = Rp.32.000
Tiket Ferry ke Gilimanuk = Rp.6.500
Bus Ke Ubung = Rp.30.000
Ojek Pulang = Rp.20.000
-------------------- +
Rp. 403.000*
*Belum termasuk biaya makan, perlengkapan, & Oleh2
Contact yang Direkomendasikan :
- Pak Basir (Sopir Elf / Bison) : 085 330 10 6688
- Pak Sugik (Juragan Hardtop dan Sopir Hardtop) : 081 358 00 5877
*Belum termasuk biaya makan, perlengkapan, & Oleh2
Contact yang Direkomendasikan :
- Pak Basir (Sopir Elf / Bison) : 085 330 10 6688
- Pak Sugik (Juragan Hardtop dan Sopir Hardtop) : 081 358 00 5877
Bang lanang
BalasHapusGak ada contact supir jeep nya gitu bang?
Kami backpacker dari bali juga tapi kami naik mobil sampai ke probolingo,,mohon info nya bang
membantu bgt infonya . smg masih bisa
BalasHapus