Halo
kawan-kawan explorer. Saya akan menceritakan pengalaman saya saat backpacker ke
Jogja Pada Tahun 2012 lalu. Walaupun sesuai judul (trip yang gagal ke jogja
2012) tapi saat itu trip kami tidak gagal mutlak. Kami masih sempat menikmati
beberapa moment di Jogja, khususnya kawasan malioboro dan mengunjungi beberapa
objek wisata di sekitar sana. Tapi tidak sesuai yang kami targetkan. Rencana 4
Hari di Jogja hanya kami lalui 3 hari 2 malam.
Semoga
tulisan kami ini memberikan pengetahuan tambahan bagi kalian yang berencana
melakukan backpacker ke Jogja
*
* * *
Mungkin
karena perencanaan yang mendadak pula yang membuat trip saat itu menjadi tidak
berjalan sesuai planning. Saat itu kami ber-enam (Yudi', Sendy, Jerink, Oka,
Sony, dan Lanang) nongkrong2 di Circle K menikmati liburan pasca UAS ditambah
liburan Galungan. Entah bagaimana pembicaraan bisa mengarah untuk melakukan
backpacker ke jogja. Malam itu berakhir dengan kata serempak ,”DEAL !!!“untuk melakukan backpacker ke Jogja yang
katanya eksotis itu. Tapi sayangnya Sendy dan Sony tidak bisa mengikuti trip ini karena kendala dana dan waktu.
Lalu
keesokan harinya untuk lebih mematangkan rencana kami, kami pergi ke Jl Diponegoro Denpasar untuk mengecek harga
tiket sambil mampir ke dagang nasi jinggo dan agen bus yang bertebaran di jalan tersebut .
Buat kalian yang bakal backpacker ke Bali, Nasi jinggo adalah pilihan yang
tepat untuk mengisi perut kalian karena harganya yang murah(mirip nasi kucing
di angkringan di Jogja). Setelah kami selesai makan lalu kami ke agen bus yang berada
tepat disamping dagang nasi tersebut untuk reservasi tiket keberangkatan 2 hari
lagi.
Day-1
(Dari Bali ke Jogja)
Setelah
reservasi tiket bus 2 hari sebelumnya, akhirnya siang itu kami berangkat. Harga
tiket Bus yang kami beli saat itu Rp.210.000 Denpasar-Jogjakarta. Kami
dijemput oleh Mini Bus yang dimana merupakan fasilitas dari PO Wisata Komodo
yang kami telah reservasi. Bus ini menurut kami sangat recommended karena
memiliki fasilias seperti itu. Di depan rumah Jerink di daerah Renon (bukan
drummer-nya SID loh !) setelah menunggu kurang lebih 1 jam kami berempat
akhirnya dijemput oleh Mini Bus tersebut menuju ke Terminal Ubung.
Beberapa kali Mini Bus ini berhenti untuk menaikkan penumpang yang lain akhirnya kami sampai di Terminal Ubung. Kami lalu mengambil tempat duduk sesuai di tiket dan menyerahkan tiket kepada petugas. Setelah sekitar 15 menit menunggu akhirnya Bus Jalan juga. Saat itu jam menunjukkan antara pukul 13.00 atau 14.00.
Bus
ini sangat nyaman. Seat –nya isi selimut & bantal, Full AC dan ada TV
disertai DVD player sehingga tak terasa sudah sampai di Pelabuhan
Gilimanuk. Kami beruntung saat itu kami sampai di gilimanuk menjelang jam 6
sore. Saya pikir kami akan bisa menikmati Sunset saat di Kapal Ferry Nanti.
Diatas Kapal Ferry.
After Sunset on Ferry
Setelah
menyebrangi Selat Bali dan bus menapakkan ban di Ketapang, kami langsung tidur lagi di bus karena kami rasa perjalanan masih jauh. Di tengah perjalanan
saya terbangun pas di tikungan Paiton dimana di sisi kanan terdapat Pusat
Pembangkit Listrik yang saya lihat seperti rumah Alien. Pada saat itu cuma saya
yang melek. Kira2 setelah 40 menit perjalanan bus berhenti di suatu restoran di
daerah Madiun (kalo tidak salah ya !hehe). Kami turun untuk menikmati prasmanan
di dalam restoran tersebut . Bus ini memang benar2 recommended jika dilihat dari fasilitas yang disediakan dengan harga yang ditawarkan.
Setelah
semua penumpang mendapatkan fasilitas makan bus kembali melanjutkan perjalanan
dan saya memilih untuk tidur lagi. Selamat malam Jawa Timur !
Day-2
(Halo Ngayogyakartohadiningrat ! )
Setelah
tertidur untuk beberapa saat lamanya kami akhirnya bangun dan bus sudah berada
di By Pass Solo-Jogja (saya lihat dari papan nama toko. Hehe,,).
Beberapa saat kemudian bus sudah memasuki daerah Kalasan. Kami lihat Candi Prambanan di sisi kanan jalan. Nanti setelah beres untuk urusan tidur kami berencana akan kesana. Kemudian Jerink mengingatkan kalau kita turun di Janti aja. Kata temannya agar mudah dia menjemput kami. Akhirnya kami turun di Indomaret dibawah flyover yang di pertigaan itu. Rencananya nanti kita bakal tidur di tempat kawannya Jerink yang kost nya bakal ditinggal buat PKL. Setelah makan dekat Indomaret pada saat yang bersamaan kawannya si Jerink yang satu lagi (katanya kakak dari mantannya) mendatangi kami kalau Bang W**snu (kawannya Jerink yang akan PKL) sudah pergi PKL ke suatu daerah di Jawa tengah dan kunci kostnya terlanjur dibawa. Akhirnya kami tidak punya pilihan. Kami harus cari penginapan. Katanya di maliboro banyak losmen murah2.
Beberapa saat kemudian bus sudah memasuki daerah Kalasan. Kami lihat Candi Prambanan di sisi kanan jalan. Nanti setelah beres untuk urusan tidur kami berencana akan kesana. Kemudian Jerink mengingatkan kalau kita turun di Janti aja. Kata temannya agar mudah dia menjemput kami. Akhirnya kami turun di Indomaret dibawah flyover yang di pertigaan itu. Rencananya nanti kita bakal tidur di tempat kawannya Jerink yang kost nya bakal ditinggal buat PKL. Setelah makan dekat Indomaret pada saat yang bersamaan kawannya si Jerink yang satu lagi (katanya kakak dari mantannya) mendatangi kami kalau Bang W**snu (kawannya Jerink yang akan PKL) sudah pergi PKL ke suatu daerah di Jawa tengah dan kunci kostnya terlanjur dibawa. Akhirnya kami tidak punya pilihan. Kami harus cari penginapan. Katanya di maliboro banyak losmen murah2.
Dan
kami bingung harus naik apa kesana. Akhirnya kawannya Jerink yang saat itu
bersama kami menganjurkan untuk menggunakan Taxi kesana dengan ongkos 20 Ribu .
Saat itulah kami berfikir untuk rencana awal kami yang gagal untuk backpacker-an.
“Ini sih bukan backpacker. Kalo turis koper baru pake taksi”, celetuk Yudi'.
Kami akhirnya hanya bisa pasrah berharap budget kita cukup untuk 3 hari ke
depan.
Akhirnya
pak sopir menurunkan kami di depan malioboro Mall, dimana disana juga
terdapat Shelter Trans Jogja. Saya tiba2 berfikir seandainya kami tau kalau di jogja
ada transportasi semacam Trans Jogja dan tau Shelter terdekat dari Janti, kami
pasti memilih untuk naik Trans Jogja. Ongkosnya Cuma 3000 jauh atau
dekat. Walaupun perbandingan Cuma 2000 rupiah dengan patungan taksi berempat
tadi, saya rasa sensasi backpacker-nya nya lebih klop kalau seandainya menaiki Trans
Jogja.
Nongkrong Sebentar di Depan Malioboro Mall
Nongkrong Sebentar di Depan Malioboro Mall
Setelah
duduk2 sebentar di depan Malioboro Mall kawan si Jerink yang tadi ketemu di Janti
menghampiri kami. Dia baru datang dari booking salah satu Losmen yang
belakangan saya tau berada di jalan Sosrowijayan. Kami jalan kaki kesana.
Lokasinya di gang pertama depan toko sepeda antik. Losmennya bagus sekali. Ada
teras nya, 2 Tempat Tidur, Tv, dan Kamar Mandi Dalam. Rate nya 250 Ribu
untuk satu harinya. Seandainya sebelumnya kami mengetahui informasi harga hotel
seputaran Sosrowijayan mungkin kami bisa dapat yang lebih murah. Karena
belakangan saya baru tau kalau di Sosrowijayan ada Losmen yang rate nya 80 Ribu
1 kamar untuk 2 orang. Kami makin putus asa terhadap rencana awal kami. Setelah
kami semua mandi kami duduk2 di teras depan dan berkenalan dengan kawan si
Jerink tadi. Namanya Dwi. Kalau tadi di janti tidak ada Dwi, kami pasti bakalan
tersesat abis dah di Jogja.
Prepare
Jalan-Jalan Seputaran Malioboro
Setelah
beberapa lama ngobrol2 akhirnya si Dwi pergi. Katanya ada urusan di Kampus.
Kami pun mulai jalan2 ke sekitaran malioboro. Kami terus jalan ke selatan
melewati beberapa toko dan gedung seperti Benteng Vrederburg, Istana Presiden,
dan Taman yang ada di Perempatan Bank BNI. Setelah melihat City Map yang
terdapat di dekat sana ternyata Keraton tidak jauh dari sana. Akhirnya kami
memutuskan ke keraton. Keputusasaan kami bertambah ketika sampai di Alun2
ternyata keraton ditutup karena ada event yang diselenggarakan oleh salah satu
Produsen Kosmetik tradisional
Daripada mubazir jalan jauh2 kesini kami akhirnya ke Museum Kereta yang lokasinya tidak jauh dari sini. Disana kami melihat kereta2 yang digunakan oleh Raja pada zaman dahulu dipajang. Dari informasi yang tertulis di dalam Museum setiap kereta memiliki fungsi yang berbeda2 pada jamannya.
Di Dalam Museum Kereta
Daripada mubazir jalan jauh2 kesini kami akhirnya ke Museum Kereta yang lokasinya tidak jauh dari sini. Disana kami melihat kereta2 yang digunakan oleh Raja pada zaman dahulu dipajang. Dari informasi yang tertulis di dalam Museum setiap kereta memiliki fungsi yang berbeda2 pada jamannya.
Di Dalam Museum Kereta
Setelah itu kami berencana ke Taman Sari karena tidak bisa masuk ke Keraton karena disana sedang diadakan event besar yang diadakan oleh salah satu Perusahaan jamu dan kosmetik tradisional besar di Indonesia . Kami mencari becak disana. Tepat di depan Museum Kereta terdapat banyak Becak yang menunggu penumpang. Becak pun akhirnya jalan menuju ke Taman Sari setelah sepakat harga 5 ribu untuk 1 becak.
Tetapi
di tengah perjalanan si Tukang Becak bukannya mengantar kami ke Taman
Sari tapi kami malah diajak masuk ke toko oleh2 satu persatu. Saya benar2 kesal
dengan ulah tukang becak ini. Tadi kami sudah bilang tujuan kami ke Taman Sari
tapi kami malah diajak ke tujuan lain. Dia bilang taman sari tutup hari ini !
kenapa tidak bilang dari tadi pas kami akan naik ?! Saya benar2 kesal saat itu
dan menyuruh si Tukang Becak untuk mengantar kami kembali ke Alun2. Akhirnya
dengan tampang tidak bersalah si Tukang Becak Menurunkan kami di Alun2. Cuaca
panas saat itu dibuat makin panas dengan ulah tukang becak tadi. Kami lalu istirahat sebentar di alun2 sambil minum es kelapa muda sebelum
kembali ke arah utara.
Setelah
itu kami mengunjungi Benteng Vredeburg. Di dalam benteng peninggalan kolonial
yang kini beralih fungsi menjadi museum ini terdapat miniatur2 yang
menggambarkan bagaimana sejarah perjuangan kemerdekaan
RI. Setelah itu kami kembali ke losmen.
Sesampainya di losmen perut kami tidak bisa diajak kompromi. Kebetulan di depan losmen ada warung nasi kecil yang pedagangnya seorang nenek2. Disini kami membuktikan langsung dengan perkataan orang2 bahwa orang Jogja itu ramah2. Selain ramah, nasi disini juga tidak mahal. Nasi dengan es teh hanya 7 Ribu. Setelah kenyang kami memilih untuk tidur2an saja di losmen sambil mendiskusikan rencana kami yang gagal di awal.
Sesampainya di losmen perut kami tidak bisa diajak kompromi. Kebetulan di depan losmen ada warung nasi kecil yang pedagangnya seorang nenek2. Disini kami membuktikan langsung dengan perkataan orang2 bahwa orang Jogja itu ramah2. Selain ramah, nasi disini juga tidak mahal. Nasi dengan es teh hanya 7 Ribu. Setelah kenyang kami memilih untuk tidur2an saja di losmen sambil mendiskusikan rencana kami yang gagal di awal.
Malam
harinya kami merencanakan jalan2 ke Alun2 Selatan. Sekalian ingin mencicipi
ronde disana. Sebelumnya kami makan dulu di Angkringan di depan Jalan
Sosrowijayan.
Setelah
makan kami melanjutkan perjalanan. Kami berjalan cukup jauh melewati Nol
kilometer dan Alun2 Utara. Sampailah akhirnyakami di Alun2 Selatan. Disini ternyata
banyak disewakan sejenis kendaraan seperti mobil lengkap dengan setirnya.
Uniknya kendaraan ini dihiasi banyak lampu dan kita harus mengayuh agar
kendaraan tersebut bisa berjalan. Ongkos sewa kendaraan tersebut 15000 untuk 3
kali putaran keliling alun2.
Kendaraan Unik di Alun2 Selatan
Setelah puas foto2 dan berkeliling
Alun2 Selatan kami langsung mecari pedagang ronde yang berjejer di sekitar Alun2 Selatan ini .
Rasa Ronde sangat unik karena air jahe nya dapat membuat suhu tubuh menjadi hangat dan kue bola nya itu sangat empuk.
Setelah
itu kami kembali ke Losmen dengan menempuh jarak yang sama seperti saat kami kesini tadi. Ketika kami sampai di Losmen ternyata Dwi sudah menunggu di teras
bersama temannya. Namanya Bang Elam. Kami ngobrol2 sampai malam
sambil ngopi. Dwi membawa kabar baik. Katanya teman kost Bang Elam yang
kamarnya di sebelah kamar Bang Elam sedang pergi PKL juga dan Bang Elam yang dititipkan kunci kamar kost tersebut. Kami sedikit lega
karena untuk besok kami ada tempat untuk tidur berhubung budget kami yang
semakin menipis. Rencana kami yang semula juga ingin mengunjungi Candi
Prambanan dan Candi Borobudur menjadi buyar. Setelah Dwi dan Bang Elam
Pergi kami beristirahat setelah sebelumnya mem-packing barang kami untuk persiapan check-out besok.
Day-3
(trip with Bang Elam)
Keesokan
harinya kami check out dari losmen tersebut setelah sebelumnya mandi, sarapan
di warung depan, dan tentunya membayar sewa kamar yang belakangan saya tau termasuk mahal. Kami menyusuri Jalan
Malioboro untuk mencari oleh2 sambil menunggu bang Elam yang katanya akan
menjemput kami di depan Malioboro mall. Setelah cukup membeli oleh2
kami langsung menuju ke depan Malioboro mall dan menunggu Bang Elam
datang. Sebenarnya kami sangat malu jika harus merepotkan orang seperti ini
mengingat tujuan awal kami disini untuk backpacker.
Akhirnya Bang Elam datang bersama
seorang temannya. Kami dibawa ke kost mereka di daerah belakang kampus
Sanatana Dharma. Lalu kami ditunjukkan kamar yang boleh kami tempati untuk
sementara. Yang terletak di lantai 2.Setelah mandi dan menaruh barang2 kami duduk2
di teras yang berhadapan langsung dengan Apartement yang seluruh
bangunannya berwarna Pink. Lumayan lah buat dilihat berhubung di Bali tidak
ada gedung setinggi itu
Setelah
itu kami kembali ke kamar untuk beristirahat. Sebelum kami beristirahat bang
Elam sempat ngobrol2 dengan kami. Dia berencana mengajak kami untuk jalan2 ke
Solo (lagi2 kami merepotkan). Kami tidak enak untuk menolak tawaran tersebut
dan mengiyakannya. Setelah itu Bang Elam juga menawarkan untuk membelikan
kami tiket pulang. Kemudian kami memberikan Bang Elam uang untuk beli
tiketnya. Kami akan Balik ke Bali besok sore. Sore
nya setelah kami semua mandi kami menunggu temannya Bang Elam datang yang
akan mengajak kami untuk jalan2 ke Solo. Akhirnya kami bertemu lagi dengan
mobil Avanza ini. Ter nyata kami diajak ke Solo untuk berkunjung ke
kampung salah satu teman Bang Elam yang ada di mobil ini. Kami banyak
ngobrol2 di mobil sampai tidak terasa kami sudah sampai di Solo. Kami
mampir sebentar di Pasar Solo untuk makan di sebuah angkringan disana. Setelah selesai makan kami melanjutkan
perjalanan. Kami hanya sebentar disana. Ternyata kawan bang Elam itu
Cuma mengambil BPKB motor saja ke Solo. Di perjalanan pulang saya lebih
banyak tidur dan ketika saya bangun kami sudah di Bypass Solo-Jogja. Beberapa
saat kemudian kami sudah sampai di kost. Setelah itu kami langsung istirahat
untuk mempersiapkan kepulangan besok.
Day-4
(Goodbye Jogja !)
Setelah
kami berkemas dan merapikan kamar yang kami tempati secara gratis tersebut
kami beranjak pergi ke Terminal ditemani Dwi dan Bang Elam dengan mobil yang
kami gunakan untuk ke Solo kemarin. Sebelum ke Terminal kami diajak singgah
oleh mereka di salah sat tempat makan yang anak Jogja sering menyebutnya 'Burjo' untuk makan sebelum berangkat pulang.
Setelah
di Terminal mereka memberikan tiket yang kami titip kemarin dan menunggu
hingga bus jalan. Saya lupa nama terminal nya. Kami merasa sangat beruntung bisa bertemu
mereka. Mungkin tanpa mereka kami sudah tersesat kesana-kesini. Setelah itu
bus singgah ke Terminal Giwangan dan meanjutkan perjalanan ke Bali. Tak ada
yang berkesan saat perjalanan pulang. Tidak ada yang bisa kami lakukan karena
uang sudah benar2 habis selain tidur dan mengobrol. Keesokan
pagi kami sampai di Terminal Ubung dengan selamat. Setelah turun dari bus
kami berpencar untuk mencari ojek untuk pulang ke rumah masing2.
|
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar